BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sekolah merupakan tempat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya
dimaknai sebagai kegiatan transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa.
Berbagai kegiatan seperti bagaimana membiasakan seluruh warga sekolah disiplin
dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di sekolah, saling menghormati,
membiasakan hidup bersih dan sehat serta memiliki semangat berkompetisi secara
fair dan sejenisnya merupakan kebiasaan yang harus ditumbuhkan di lingkungan
sekolah sehari-hari. Zamroni (2003:149) mengatakan bahwa
kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam
perjalanan panjang sekolah disebut budaya sekolah. Budaya sekolah dipegang
bersama oleh kepala sekolah, guru, staf aministrasi, dan siswa sebagai dasar
mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
Sekolah menjadi wadah utama dalam transmisi kultural antar generasi.
Penelitian di Amerika serikat
membuktikan bahwa kultur sekolah berpengaruh terhadap peningkatan prestasi dan
motivasi siswa untuk berprestasi, sikap dan motivasi guru serta produktivitas
dan kepuasan kerja guru. Untuk menciptakan kultur sekolah yang positif
dibutuhkan adanya kesadaran dan motivasi terutama dari diri masing-masing
warga sekolah. Guru sebagai ujung tombak di lapangan harus mampu memberikan
motivasi dan inspirasi bagi siswa khususnya. Kebiasaan guru yang datang tepat
waktu dan melaksanakan tugas mengajar dengan baik, sikap dan cara berbicara
saat berkomunikasi dengan siswa dan unsur sekolah lainnya, disiplin dalam
melaksanakan tugas merupakan kebiasaan, nilai dan teladan yang harus senantiasa
dijaga dalam kehidupan sekolah. Agar kebiasaan-kebiasaan positif tersebut
terpelihara dan mendarah daging dalam diri seluruh warga sekolah yang
selanjutnya diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, dibutuhkan adanya “ sense
of belonging” atau rasa memiliki terhadap sekolah.